Monday, January 30, 2012

Twins Effect part2


well a.. 
akhirnya part 2 terselesaikan, sebenernya masih ada lagi sih kelanjutannya.., tapi belum nerusin.., maklum otak lagi buntu..., ya semoga kalian enjoy untuk membaca kelanjutan cerita Twins Effect.... :D
Don't forget leave comment...

    “hei-hei, apa yang kalian berdua bicarakan, kenapa Ibu ikut-ikut juga” sentak ibu membuat mereka berdua terkejut, dan akhirnya Omia menjelaskan apa yang sudah terjadi pada saudara kembarnya kepada Ibunya dan juga Ayahnya, dan untungnya Orang Tua mereka bisa memahami apa yang terjadi kepada anaknya, dan Ibu mereka menyetujui ide apa yang telah diberikan saudari kembar Omio kepada Omio sendiri, ya bisa dibilang memanfaatkan kekurangan saudarinya, tapi yang paling membuat Omio sedikit canggung adalah, kalau nanti dia akan berseragam perempuan di sekolah Omia, 
    “apa sudah pasti, kau akan melakukannya??” tanya ayah mereka, “ya, aku sudah yakin, daripada nanti akan menurunkan nilai pelajaranku, aku percaya kepada Omia karena yang ku tahu dia sulit untuk dipengaruhi apalagi dengan hal semacam ini” jawab Omio dengan tenang, dan Omia hanya tersenyum mengejek kepada Omio karena telah berkata sesuatu yang benar di depan kedua Orang Tuanya, “jadi mulai kapan kalian akan bertukar sekolah??” tanya Ibu mereka.

 #####

    “BESOK!!” tegas Omia, dan sentak Omio sangat terkejut dan hanya bengong melihat Omia “aku akan mewarnai rambutku dan juga sedikit memotong rambutku” lanjutnya, karena memang warna rambut mereka berdua berbeda dan rambut Omia memang sedikit lebih panjang dibandingkan dengan rambut Omio, tapi wajah mereka sangat mirip dan terkadang ayah mereka sulit untuk membedakannya apalagi ketika Omia sedang memakai celana, dan untungnya teman-teman sekelas mereka tidak ada yang tahu kalau mereka berdua kembar, dan ketika pembicaraan keluarga ini selesai, 
    Omia langsung menarik Omio dan menuju salon langganan keluarga mereka lalu Omia memotong rambutnya sama dengan rambut Omio dan mengecat rambutnya dengan warna yang sama dengan warna rambut Omio, dan begitu pula dengan Omio, dia mengecat rambutnya sama dengan rambut Omia, dan dalam waktu 2 jam Omia dan Omio keluar dari Salon dan sudah berubah menjadi Omio dan Omio telah berubah menjadi Omia, dan ketika mereka berdua sudah sampai dirumah Ibunya mengira kalau tidak ada perubahan diantara mereka berdua karena memang mereka sangat mirip, 
   Dan hanya terlihat seperti bertukar pakaian, dan asalkan kalian tahu, tinggi badan, berat badan, dan ukuran baju mereka berdua sama lho, yang membedakan hanya warna rambut saja, warna rambut Omia adalah coklat dominan merah sama seperti ibunya, sedangkan Omio berwarna coklat dominan pirang sama seperti ayahnya...

bagaimanakah kelanjutan ceritanya, dan bagaimana kehidupan mereka setelah bertukar sekolah, tunggu releasenya ya di Twins Effect part3.... :)


-> Tobe Continued...
tolong ditunggu ya untuk cerita selanjutnya....
gomawoyo udah baca ceritanya... :)

Friday, January 27, 2012

Twins Effect part1


Yeye...,, akhirnya aku memposting karyaku yang selama ini terbengkalai tak tersentuh oleh tanganku...

I hope u all enjoy with my work..,, 
n leave comment please... 
gomawoyo... :)

===================================================================================

Cast :                    -Tatsuki Omia (Saudari kembar Omio)
-Tatsuki Omio (Saudara kembar Omia
-Hibara Nakumi (perempuan yang selalu mengejar-ngejar Omio padahal Omio tidak suka padanya)

“Bagaimana disekolah hari ini?” tanya Omia kepada saudara kembarnya yang bukan dan yang lain adalah Omio, “hah.. sangat melelahkan” jawab Omio sambil menghela nafas panjang,
“apa dia menganggumu lagi?” tanya Omia, “ya begitulah sepertinya tiada hari tanpa mendekatiku” jawab Omio dengan wajah yang pasrah, “aku hitung, sudah sejak pertama kau masuk Sekolah itu, kau selalu dikejar-kejar olehnya bukan?” tanya Omia sambil memandang wajah saudara kembarnya yang sedang bersedih, “ya aku tahu, rasanya aku sudah ingin keluar saja dari Sekolah itu” jawab Omio.
          “sebenarnya, aku ingin sekali membantumu, tapi aku bingung apa yang harus kulakukan untukmu” kata Omia, sambil berfikir bagaimana caranya untuk membantu saudara kembarnya, “ah!, aku tahu” lanjut Omia, “memangnya apa idemu??” tanya Omio, “kita akan bertukar sekolah, aku jadi kau, dan kau jadi aku, bagaimana?” jawab Omia dengan semangat tinggi. “apa!!, aku tidak mau kalau menggantikanmu, aku tidak mau pakai rok  ke sekolah” bantah Omio dan menolak ajakan saudari kembarnya yakni Omia, “ya sudah, kalau ingin terus diganggu oleh perempuan itu” kata Omia sambil meninggalkan saudara kembarnya di sofa ruang tamu.


#####
          Setelah ditinggalkan oleh Omia sendirian, Omio selalu memikirkan ide yang diberikan oleh Omia tadi, sampai-sampai dia tidak bisa tidur karena memikirkan ide gila yang telah diutarakan saudari kembarnya kepadanya, sampai esok akhirnya Omio menemui saudari kembarnya, dan yang mana hari itu sedang libur sekolah ya bisa dibilang pada hari minggu pagi. 
         “Omia..” panggil Omio kepada Omia yang sedang ada di dapur bersama Ibu mereka dan akan menyiapkan sarapan. “apa??” tanya Omia sambil mengiris bahan-bahan untuk dimasak, Omio yang tadinya  ada di depan Omia sekarang sedikit-sedikit merepet ke samping kiri Omia, dan langsung berbisik di telinga kiri Omia, 
        “aku setuju dengan idemu kemarin” bisik Omio, seketika itu Omia langsung berhenti mengiris dan berkata “benarkah??, dan apa ibu perlu tahu??” tanya Omia kepada Omio secara blak-blakan, karena memang sifat mereka berdua sangat berbeda, yang mana Omia adalah seorang gadis yang sangat blak-blakan tapi sayang ada beberapa kendala untuknya menjadi wanita seutuhnya, ya payudara Omia tidak tumbuh, dan dia tidak mendapatkan menstruasi padahal dia sudah berusia 15 tahun, dan anehnya di tenggorokannya tumbuh jakun dan semakin lama suaranya semakin mirip dengan saudara kembarnya, ya sama seperti laki-laki, dan berbeda dengan saudara kembarnya yakni Omio, Omio adalah seorang laki-laki sempurna, dalam artian semuanya lengkap sama seperti laki-laki normal pada umumnya, dia memiliki sifat dingin dan pendiam, dan mereka berdua dalam bidang akademik berada dalam urutan yang paling atas di sekolah mereka masing-masing, dan sekarang mereka berdua sudah berada di Sekolah Menengah Atas dan sudah menginjak semester 2, dan akan mengikuti ujian akhir semester 1 bulan lagi.