Thursday, February 16, 2012

Twins Effect Part 4

Huuuuwwwaaa.... and in the end...  Twins Effect Part 4 q terbitin juga, okaylha gak pake' lama langsung ajha....

sebenernya aku udah gambar sih beberapa karakter dari pemainnya
#Omia yang pertama sih, lalu Omio (uhh..., Omo..., Omia guanteng buanget waktu udah dewasanya.... >.<"
Omia: wah ghamsa yya.. jeoja udah gambar q, cakep pula...
Jeoja : nee... cheon
Omio : ghamsa juga ya udah gambar q, tapi kok keliatan pendiem banget ya...
Jeoja :  Gugeo sasilieyo? ok nanti q benerin lagi deh..
Nakumi : gambarku mana?? :(
Jeoja : sabar ya, nanti q gambarin deh... :)

tapi lagi gk punya scanner, jadi susah masukin gambarnya ke LapyQ..., ya utk saat nie, tulisan dulu ajo ya.... :-)
=========================================================================


Kurang lebih selama 1 bulan mereka bertukar sekolah, dan sampailah mereka dalam mengikuti ujian akhir semester, ya seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kalau mereka berdua sangat pintar, bisa dikatakan IQ mereka mencapai 210, dan aku bisa katakan kalau mereka sangat jenius sekali, karena ketika mereka mendapatkan pelajaran baru, hanya dengan membaca dan mendengarkan, mereka langsung ingat dengan hanya sekali baca dan sekali dengar, walaupun terkadang yang diucapkan oleh orang lain tidak mereka hiraukan entah anehnya otak mereka langsung merekamnya, terutama Omia dia sangat cepat sekali dalam mengingat sesuatu apalagi gerakan seseorang ya seperti dance, sekali dia melihat orang menari dia langsung bisa menghafalnya, dan bisa mempraktekkannya, dan sekarang bukan masalah itu yang akan kubahas sebenarnya, tapi yang ingin kubahas adalah ketika mereka akan mengikuti ujian akhir semester, yap hari ini adalah hari pertama ujian akhir semester 2 dimulai ya bisa dikatakan pelajaran yang sulit didahulukan supaya di akhir ujian murid-murid bisa sedikit bernapas dan di akhiri dengan libur semester, dan seperti biasa Omio yang IQnya diatas rata-rata selalu selesai mengerjakan ujian terlebih dahulu, dan segera keluar dari ruang ujian, sedangkan di sekolah Omio, Omia sedang berusaha keras untuk mengerjakan ujian matematika yang sebenarnya tidak terlalu disukai olehnya, dan semalam dia tidak belajar sama sekali, tapi dalam waktu 15 menit dia bisa menyelesaikannya lalu keluar dari ruang ujian sambil memegangi kepalanya dengan kedua tangannya, semua teman-temannya sangat tercengang kaget, karena biasanya Omio mengerjakan soal matematika membutuhkan waktu paling tidak 30 sampai 45 menit dan pelajaran matematika sebenarnya sangat disukai oleh Omio, lalu ketika pengawas mengecek lembar jawaban Omia, dan seketika itu juga terkejut, karena jawaban yang di isi oleh Omia ternyata tidak ada satu  nomor pun yang salah.

######~~~
 
          Setelah Omia keluar dari ruang ujian dia langsung menuju ke kantin sekolah, karena Omia belum sarapan hari ini, dan ternyata kantin masih sangat sepi karena semua murid sedang melaksanakan, ujian, dan tanpa pikir panjang Omia langsung memesan makanan untuk mengisi perutnya yang kosong sejak tadi, “aku, pesan pancake dengan madu dan ice cream diatasnya ya.., dan juga susu coklat hangat, terima kasih” kata Omia memesan makanan untuk sarapan kepada  ibu kantin di sekolah, “baik, akan segera datang, silahkan duduk, tumben sekali Omio memesan pancake dan susu coklat panas?” kata ibu kantin kepada Omia yang dikiranya adalah Omio, dengan kaget sambil tersadar, Omia lupa kalau dia sedang berada di sekolah Omio, tanpa pikir panjang Omia langsung membalikkan badannya dan sesegera mungkin duduk di bangku lengkap dengan meja makannya yang dekat dengan cendela yang ada di sudut kantin. Tak lama kemudian makanan yang dipesan oleh Omia sudah diantar oleh ibu kantin yang tadi, “silahkan Pancake dan Susu coklat panasnya” kata ibu kantin itu kepada Omia, “terima kasih” kata Omia menundukkan kepalanya karena ketahuan kalau dia bukan Omio, “tidak usah begitu, aku sudah tahu kalau kau bukan Omio, anak muda” kata ibu kantin sambil tersenyum kepada Omia yang masih saja menundukkan kepalanya dan diam seribu bahasa, “tak apa, kau bilang saja sejujurnya, tidak usah menundukkan kepalamu” kata Ibu kantin kemudian memgang pundak kiri Omia, dan seketika Omia langsung menaikkan kepalanya yang tertunduk dan berkata “memang, aku bukan Omio, dia memintaku untuk menggantikannya bersekolah disini”, “apa gara-gara Nakumi?” tanya Ibu kantin itu kepada Omia, “bagaimana anda bisa tahu??” tanya Omia yang sedikit kaget kalau ternyata Ibu kantin tahu apa yang sedang terjadi, “ahh.., jadi dugaanku benar, kalau Omio memng memiliki saudara kembar” kata Ibu kantin dengan santainya, “kenapa anda bisa tahu begitu??” tanya Omia penasaran, “ya, dia pernah bilang padaku, hmm mungkin suatu hari yang lalu, dia bilang padaku kalau dia ingin bertukar tempat dengan orang beruntung dengan sekolahnya” jelas Ibu kantin bercerita kepada Omia, dan Omia hanya tertegun melihat Ibu kantin, “apa dia sangat pendiam?” tanya Omia, “hehehe..., tidak juga, dia selalu menemaniku sampai aku selesai membereskan kantin ini, dan dia sering juga bercerita tentang hari-harinya di sekolah yang selalu diganggu oleh Nakumi, dan kantin ini juga yang menjadi tempat persembunyiannya ketika Nakumi mengejar-ngejarnya” jelas Ibu kantin sambil tertawa kecil, “tak kusangka ternyata Omio tidak ada bedanya denganku” tegas Omia, “makanlah Pancakemu  nanti keburu dingin” kata Ibu kantin menyuruh Omia segera menyantap sarapannya hari ini, “terima kasih atas informasinya Bi” kata Omia berterima kasih kepada Ibu kantin, “sama-sama, anak muda, kalau aku boleh tahu siapa namamu?” kata Ibu kantin, “aku, namaku Tatsuki Omia, aku saudari kembar Omio” jawab Omia dengan mulut masih terisi oleh pancakenya, dengan wajah kaget Ibu kantin langsung berkata “jadi, kau.. peempuan??” “ya” kata Omia mengangguk sambil mengunyah Pancake yang ada di dalam mulutnya, “tapi masih belum tentu kalau aku bisa jadi perempuan lho..” kata Omia, “maksudmu bagaimana?” tanya Ibu Kantin dengan wajah bertanya-tanya, “maksudku, aku seorang transgender” kata Omia sambil mengiris pancake yang ditusuknya dengan garpu, “hmm.. menarik sekali ya... seorang transgender” kata Ibu kantin tersenyum kepada Omia, “Bibi, terima kasih atas sarapannya hari ini, aku sangat kenyang, dan rasanya juga enak sekali, terima kasih banyak” kata Omia sambil mengangguk kepada Ibu kantin, sebagai tanda terima kasihnya kepada orang yang berjasa padanya.

 To be continue.... ~

lideo: yah!!, nih penulis kambuh lagi kayaknya, perlu di bata!!
jeoja : ampun, mian lideo, jeo gak maksud kayak gitu kok....
lideo : emang ceritanya sampek kaya' gimana sih, kok cuman diki2 yang di muat
jeoja : ya, kalau ada ide ngumpul, n dirasa udah banyak, langsung deh jeo posting...
lideo : ow... gwaenchanhayo, ihae haeyo...
jeoja : mian ya... -_-U

leave comment please... :)

No comments:

Post a Comment