sebenernya aku udah gambar sih beberapa karakter dari pemainnya
#Omia yang pertama sih, lalu Omio (uhh..., Omo..., Omia guanteng buanget waktu udah dewasanya.... >.<"
Omia: wah ghamsa yya.. jeoja udah gambar q, cakep pula...
Jeoja : nee... cheon
Omio : ghamsa juga ya udah gambar q, tapi kok keliatan pendiem banget ya...
Jeoja : Gugeo sasilieyo? ok nanti q benerin lagi deh..
Nakumi : gambarku mana?? :(
Jeoja : sabar ya, nanti q gambarin deh... :)
tapi lagi gk punya scanner, jadi susah masukin gambarnya ke LapyQ..., ya utk saat nie, tulisan dulu ajo ya.... :-)
=========================================================================
Kurang
lebih selama 1 bulan mereka bertukar sekolah, dan sampailah mereka dalam mengikuti
ujian akhir semester, ya seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kalau mereka
berdua sangat pintar, bisa dikatakan IQ mereka mencapai 210, dan aku bisa
katakan kalau mereka sangat jenius sekali, karena ketika mereka mendapatkan
pelajaran baru, hanya dengan membaca dan mendengarkan, mereka langsung ingat
dengan hanya sekali baca dan sekali dengar, walaupun terkadang yang diucapkan oleh
orang lain tidak mereka hiraukan entah anehnya otak mereka langsung merekamnya,
terutama Omia dia sangat cepat sekali dalam mengingat sesuatu apalagi gerakan
seseorang ya seperti dance, sekali dia melihat orang menari dia langsung bisa
menghafalnya, dan bisa mempraktekkannya, dan sekarang bukan masalah itu yang
akan kubahas sebenarnya, tapi yang ingin kubahas adalah ketika mereka akan
mengikuti ujian akhir semester, yap hari ini adalah hari pertama ujian akhir
semester 2 dimulai ya bisa dikatakan pelajaran yang sulit didahulukan supaya di
akhir ujian murid-murid bisa sedikit bernapas dan di akhiri dengan libur
semester, dan seperti biasa Omio yang IQnya diatas rata-rata selalu selesai
mengerjakan ujian terlebih dahulu, dan segera keluar dari ruang ujian, sedangkan
di sekolah Omio, Omia sedang berusaha keras untuk mengerjakan ujian matematika
yang sebenarnya tidak terlalu disukai olehnya, dan semalam dia tidak belajar
sama sekali, tapi dalam waktu 15 menit dia bisa menyelesaikannya lalu keluar
dari ruang ujian sambil memegangi kepalanya dengan kedua tangannya, semua
teman-temannya sangat tercengang kaget, karena biasanya Omio mengerjakan soal
matematika membutuhkan waktu paling tidak 30 sampai 45 menit dan pelajaran
matematika sebenarnya sangat disukai oleh Omio, lalu ketika pengawas mengecek
lembar jawaban Omia, dan seketika itu juga terkejut, karena jawaban yang di isi
oleh Omia ternyata tidak ada satu nomor
pun yang salah.
######~~~
Setelah Omia keluar dari ruang ujian
dia langsung menuju ke kantin sekolah, karena Omia belum sarapan hari ini, dan
ternyata kantin masih sangat sepi karena semua murid sedang melaksanakan,
ujian, dan tanpa pikir panjang Omia langsung memesan makanan untuk mengisi
perutnya yang kosong sejak tadi, “aku, pesan pancake dengan madu dan ice cream
diatasnya ya.., dan juga susu coklat hangat, terima kasih” kata Omia memesan
makanan untuk sarapan kepada ibu kantin
di sekolah, “baik, akan segera datang, silahkan duduk, tumben sekali Omio
memesan pancake dan susu coklat panas?” kata ibu kantin kepada Omia yang
dikiranya adalah Omio, dengan kaget sambil tersadar, Omia lupa kalau dia sedang
berada di sekolah Omio, tanpa pikir panjang Omia langsung membalikkan badannya
dan sesegera mungkin duduk di bangku lengkap dengan meja makannya yang dekat
dengan cendela yang ada di sudut kantin. Tak lama kemudian makanan yang dipesan
oleh Omia sudah diantar oleh ibu kantin yang tadi, “silahkan Pancake dan Susu
coklat panasnya” kata ibu kantin itu kepada Omia, “terima kasih” kata Omia
menundukkan kepalanya karena ketahuan kalau dia bukan Omio, “tidak usah begitu,
aku sudah tahu kalau kau bukan Omio, anak muda” kata ibu kantin sambil
tersenyum kepada Omia yang masih saja menundukkan kepalanya dan diam seribu
bahasa, “tak apa, kau bilang saja sejujurnya, tidak usah menundukkan kepalamu”
kata Ibu kantin kemudian memgang pundak kiri Omia, dan seketika Omia langsung
menaikkan kepalanya yang tertunduk dan berkata “memang, aku bukan Omio, dia
memintaku untuk menggantikannya bersekolah disini”, “apa gara-gara Nakumi?” tanya
Ibu kantin itu kepada Omia, “bagaimana anda bisa tahu??” tanya Omia yang
sedikit kaget kalau ternyata Ibu kantin tahu apa yang sedang terjadi, “ahh..,
jadi dugaanku benar, kalau Omio memng memiliki saudara kembar” kata Ibu kantin
dengan santainya, “kenapa anda bisa tahu begitu??” tanya Omia penasaran, “ya,
dia pernah bilang padaku, hmm mungkin suatu hari yang lalu, dia bilang padaku
kalau dia ingin bertukar tempat dengan orang beruntung dengan sekolahnya” jelas
Ibu kantin bercerita kepada Omia, dan Omia hanya tertegun melihat Ibu kantin,
“apa dia sangat pendiam?” tanya Omia, “hehehe..., tidak juga, dia selalu
menemaniku sampai aku selesai membereskan kantin ini, dan dia sering juga
bercerita tentang hari-harinya di sekolah yang selalu diganggu oleh Nakumi, dan
kantin ini juga yang menjadi tempat persembunyiannya ketika Nakumi
mengejar-ngejarnya” jelas Ibu kantin sambil tertawa kecil, “tak kusangka
ternyata Omio tidak ada bedanya denganku” tegas Omia, “makanlah Pancakemu nanti keburu dingin” kata Ibu kantin menyuruh
Omia segera menyantap sarapannya hari ini, “terima kasih atas informasinya Bi”
kata Omia berterima kasih kepada Ibu kantin, “sama-sama, anak muda, kalau aku
boleh tahu siapa namamu?” kata Ibu kantin, “aku, namaku Tatsuki Omia, aku
saudari kembar Omio” jawab Omia dengan mulut masih terisi oleh pancakenya,
dengan wajah kaget Ibu kantin langsung berkata “jadi, kau.. peempuan??” “ya”
kata Omia mengangguk sambil mengunyah Pancake yang ada di dalam mulutnya, “tapi
masih belum tentu kalau aku bisa jadi perempuan lho..” kata Omia, “maksudmu
bagaimana?” tanya Ibu Kantin dengan wajah bertanya-tanya, “maksudku, aku
seorang transgender” kata Omia sambil mengiris pancake yang ditusuknya dengan
garpu, “hmm.. menarik sekali ya... seorang transgender” kata Ibu kantin
tersenyum kepada Omia, “Bibi, terima kasih atas sarapannya hari ini, aku sangat
kenyang, dan rasanya juga enak sekali, terima kasih banyak” kata Omia sambil
mengangguk kepada Ibu kantin, sebagai tanda terima kasihnya kepada orang yang
berjasa padanya.
To be continue.... ~
lideo: yah!!, nih penulis kambuh lagi kayaknya, perlu di bata!!
jeoja : ampun, mian lideo, jeo gak maksud kayak gitu kok....
lideo : emang ceritanya sampek kaya' gimana sih, kok cuman diki2 yang di muat
jeoja : ya, kalau ada ide ngumpul, n dirasa udah banyak, langsung deh jeo posting...
lideo : ow... gwaenchanhayo, ihae haeyo...
jeoja : mian ya... -_-U
leave comment please... :)
No comments:
Post a Comment