Twins Effect Part 5 terbit... yeee...
agak curhat dikit boleh ya....???
hari ini aku telah kehilangan salah satu keluarga yang sangat aku sayangi, Kucingku "Emon", telah berada di surga untuk selamanya, hiks..hiks..., jadi pengen nangis lagi kalau nyeritainnya T^T... huwwaaaaaa!!!, vieta jadi banyak salah karena di saat terakhir aku tidak bisa menemanimu dan bertemu denganmu untuk yang terakhir kalinya.... ;(
semoga "Emon, kucingku" bisa tenang di alam sana... geuden nae jeonbunikka... ;( hikss..hiks..
well,Vieta gak mau berlama-lama dalam kesedihan, langsung aja ya ceritanya..
=========================================================================
“oya Bi,
ada satu hal yang ingin kusampaikan kepadamu” kata Omia sedikit berbisik kepada
Ibu kantin, “memangnya ada apa?? Apa yang ingi kau sampaikan padaku??” tanya
Ibu kantin sambil menarik badannya agar bisa dekat dengan Omia, agar bisa
mendengar bisikan Omia, “Bibi jangan bilang kepada Nakumi ya” bisik Omia kepada Ibu kantin, “baik, aku
tidak akan mengatakan padanya, tenang saja, aku bisa menjaga rahasia” kata Ibu
kantin sambil mengacungkan ibu jarinya kepada Omia, “ah, aku jadi agak sedikit
malu mengatakannya” kata Omia yang wajahnya mulai memerah karena malu, “wah,
aku jadi sedikit curiga padamu, jangan-jangan..., kau sedang jatuh cinta
ya...??” kata Ibu kantin menggoda Omia, “hehe..., Bibi tau saja” kata Omia
malu, “kalau boleh aku tahu, siapa gadis beruntung yang kau sukai itu?” tanya
Ibu kantin penasaran, “aku..., suka... dengan.. Na..kumi..” kata Omia, “hah!!
Jadi kau suka pada Nakumi” sentak Ibu kantin yang kaget akan pernyataan Omia
yang ternyata menyukai gadis pengganggu saudara kembarnya, “Bi, tolong
bicaranya jangan keras-keras nanti semua orang yang ada disini bisa mendengar
pembicaraan kita” kata Omia menyuruh Ibu kantin untuk sedikit menutup mulutnya,
“ahh.., maaf ya..” kata Ibu kantin tersenyum kepada Omia, “tolong jangan bilang
siapa-siapa ya Bi..” kata Omia sedikit memohon agara rahasianya menyukai Nakumi
tidak ketahuan dengan yang lainnya, “iya..iya, “o ya, aku baru saja ingat, apa
kau mau mengajar, di sekolah anak-anak jalanan?” tanya Ibu kantin kepada Omia,
“hah.., mengajar anak jalanan?? Hmm....” kata Omia sambil sedikit berpikir,
“ya, kalau kau tidak mau ya sudah, asalkan kau tahu, Nakumi juga mengajar
disana” kata Ibu kantin berdiri sambil mengambil piring sarapan dan gelas susu
Omia yang sudah kosong untuk dicuci di dapur “tunggu dulu Bi, dimana
tempatnya?” tanya Omia, dan seketika itu juga Ibu kantin langsung memberikan
alamatnya dan pergi meninggalkan Omia sendirian , tak lama ya mungkin sekitar 1
jam kemudian, semua murid-murid yang ikut ujian telah keluar semua dari ruang
ujian, dan yang paling pasti, Omia melihat sosok perempuan yang agak sedikit
linglung menuju kearahnya, yang tak lain adalah Nakumi, kemudian Nakumi duduk
di kursi samping Omia duduk sekarang, sambil menaruh kepalanya diatas meja,
“bagaimana ujiannya?” tanya Omia kepada Nakumi dengan suara yang halus, dan
dengan kagetnya Nakumi langsung mengangkat kepalanya karena kaget mendengar
Omia menanyakan sesuatu padanya, dan Nakumi hanya menatap Omia dengan tatapan
aneh, ya mungkin ini pertama kalinya untuk Nakumi mendapatkan pertanyaan dari
orang yang dia cintai, “kenapa kau hanya diam menatapku dengan pandangan
seperti itu?” tanya Omia yang merasa takut kalau Nakumi kenapa-kenapa, “kau
tidak sedang sakit kepala kan??” tanya Nakumi, dan dengan cepat tangan Nakumi
langsung memegang kepala Omia, kalau-kalau saja ada isi otak Omia yang salah
gara-gara ujian matematika, “yha.., aku baik-baik saja” kata Omia sambil
menyingkirkan tangan Nakumi yang memegang kepala Omia.
To be Continue
--------------------------------------------------------------------------------------------------------lideo : tuh kan, sekarang malah cuman 1 paragraf aja, kayaknya musti dibata abis2an deh jeoja satu ini..!!
jeoja : aduh2.. mian ya, sekarang jeo lagi sedih banget..
lideo : owh.. masalah kucing jeoja yang meninggal itu ya.., gitu aja kok dipikirin
jeoja : wah, gila banget nih lideo, ngajak berantem ya... #ngepal tangan n siap ninju ni lideo
lideo : ampun..ampun.. lideo mian..
jeoja : kucingku udah nemenin q lebih dari 1 tahun, n jeo bener2 sangat sayang banget.... huwaaaa!!! aku nangis lagi #nulis sambil ngeluarin air mata T^T....
lideo : sabar ya jeoja... hiks..hiks.. #ikutan nangis juga...
No comments:
Post a Comment